REFLEKSI PEMIKIRAN KHD

Oleh : Sugeng samsudin

Pemikiran KHD mengenai pendidikan dan pengajaran  adalah  sesuatu yang saling terkait atau tidak dapat dipisahkan. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan dalam suatu proses transfer ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan memberi tuntunan  terhadap segala kekuatan  kodrat yang dimiliki anak agar mereka mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan  yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.  Dalam proses ‘menuntun’ anak dalam pengajaran diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Dengan tetap mengedepankan sikap, perilaku dan karakter yang mencerminkan sebagai seorang peserta didik dengan nilai-nilai dan sifat-sifat kemanusiaan yang dimilikinya.

     Relevansi pemikiran KHD  dengan konteks pendidikan Indonesia  saat ini  tentunya sangat relevan diantaranya salah satu filosofinya bahwa pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam terkait dengan lingkungan yang menempa anak didik  sedangakan kodrat jaman terkait dengan perkembangan peradaban global. Bagaimana menempa anak didik sesuai dengan karakteristiknya masing-masing  dalam nuansa peradaban yang terus maju dan berkembang. Dalam kurikulum merdeka filosofi KHD bahwa pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman nampak akan terwujud.

     Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat menginspirasi dan menambah wawasan pengetahuan dan semangat saya untuk segera melakukan perubahan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari khusunya di lingkungan sekolah. Kegiatan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat terwujud dengan menerapkan merdeka belajar, kemerdekaan belajar yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk senyaman mungkin dalam suasana bahagia tanpa adanya rasa tertekan. Merdeka belajar yang berorientasi dan berpusat kepada peserta didik dengan pendekatan pendidikan yang holistik. Pemikiran KHD seperti Ing Ngarso sung tulodho, Ing Madyo mangun karso, Tut wuri handayani  yang berarti didepan menjadi contoh, ditengah memberi semangat, dibelakang memberi dorongan  benar-benar sudah mendunia dalam dunia pendidikan. Bahkan pemikiran tersebut sudah menjadi jiwa dari tenaga pendidik pada khusunya dan manajemen global  pada umumnya. Namun kita akui bahwa kemerdekaan pendidikan di Indonesia masih perlu perjuangan dimana pendidik masih disibukkan dengan administrasi dan regulasi yang selalu berubah-ubah. Marilah kita tetap semangat  dengan kodrat alam yang kita miliki dan kodrat jaman yang terus bergerak maka tidak ada pilihan selain ikut bergerak. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *