FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA

Oleh : Sugeng Samsudin

Berbicara tentang  filosofi Pendidikan menurut KHD sungguh teramat mengesankan dan luar biasa.

Pendiri perguruan taman siswa ini dalam hidupnya penuh perjuangan dan dedikasi dalam memperjuangakan penduduk pribumi kala itu agar mendapat hak Pendidikan yang masih berpusat pada para bangsawan.

Tanggal lahir beliau diperingati sebagai hari Pendidikan nasional Indonesia yaitu 2 mei .

Kita tidak asing dengan  kata-kata hebat ini :

Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani, itu adalah filsafah hebat yang sangat terkenal dari  KHD.

Ing ngarso sung tuloho mengandung arti bahwa guru sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa memberi contoh atau suri tauladan kepada anak didiknya, Ing madyo mangun karso  menuntut kita agar selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada anak didik kita untuk terus maju mendapatkan cita-citanya. Sedangagkan tut wuri handayani menuntun kita untuk selalu  mendampingi, mendorong anak didik untuk mewujudkan cita-citanya sesuai dengan bakat dan minatnya.

Selain ketiga kata hebat itu, KHD merumuskan bahwa tujuan Pendidikan adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang steinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

Dalam  menuntun laku dan dan pertumbuhan anak KHD  memberikan metafora kepada kita  ilmu seorang Petani, Seorang petani  dalam menanam padi dan jagung memberikan perlakuan yang tidak sama namun semua menghasilkan padi dan jagung yang bermutu. Meskipun suatu saat benih yang didapatkannya kurang baik, namun dengan perhatian, keseriusan, kerja keras akan didapatkan hasil padi dan jagung yang baik. Intinya adalah pendkidik harus mendidik anak sesuai dengan minat dan bakat sesuai kodrat alam dan zaman.

Dalam memaknai kodrat zaman kita sepakat bahwa  anak didik kita harus memiliki kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan di abad 21 ini baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Sedangkan kodrat alam mengandung pengertian bahwa kultur antara barat, timur maupun tengah tentunya berbeda sehingga dalam mendidik anak harus melakukan adaptasi.

Pada zamannya KHD sudah memiliki perspektif global dalam memandang Pendidikan, pengaruh dari luar disaring dan disesuaikan dengan social budaya dan kearifan lokal penduduk pribumi saat itu, pengaruh luar akan memberikan isi dan irama kearifan lokal yang ada .

Kekuatan social budaya yang beragam merupakan kekuatan kodrat zaman dan kodrat alam dalam mendidik,

Filsafat KHD yang tidak kalah terekenal yaitu azas trikon Pendidikan yaitu :

Kontinyu : artinya dalam menuntut ilmu kita harus berkelanjutan dan terus menerus, apa yang kita capai sekarang adalah perjuangan yang telah kita lakukan sebelumnya. Apa yang kita lakukan hari ini akan menuai di masa mendatang. Begitu seterusnya. Lakukan perubahan meskipun hanya sedikit.

Konvergen : Dalam menuntut ilmu kita harus belajar dari mananpun, siapapun bahkan sampai kenegara lain jangan menutup diri sehingga kita menjadi stagnan.

Konsentris : Namun jangan lupa jati diri, kearifan lokal budaya lokal harus tetap terjaga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *