Pembelajaranku Sudah Berdiferensiasi?
Sebuah Aksi Nyata modul 2.1
Oleh : Sugeng Samsudin
Praktik pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti melakukan semua hal bagi semua siswa di setiap saat. Diferensiasi merupakan sebuah kerangka berpikir pendidik tentang belajar-mengajar bukan sekedar alat yang dipakai ataupun yang ditinggalkan untuk situasi yang berbeda.
Pembelajaran berdiferensiasi yaitu usaha penyesuaian pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil siswa seperti dengan memodifikasi proses, modifikasi produk, mendesain berbagai aktivitas untuk membantu siswa memahami materi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan hasil belajarnya melalui berbagai bentuk. Jadi peran pendidik, bukan hanya menghabiskan materi, tetapi mengoptimalkan proses belajar setiap siswa, diferensiasi menjadi prasyarat proses belajarnya, bukan hanya elemen tambahan.
Pembelajaran berdiferensiasi yang diimplementasikan dengan baik justru meringankan bagi guru karena menumbuhkan siswa mandiri yang terlibat aktif dan bertanggung jawab dalam proses belajarnya. Siswa ini pada akhirnya mendorong dirinya sendiri untuk mencapai potensi optimal dan tercapainya tujuan belajar. Praktik diferensiasi dapat tumbuh bila didukung oleh ekosistem dan guru yang percaya bahwa (1) siswa perlu dihormati sebagai subjek belajar dan diberikan tugas yang menantang; (2) siswa tidak harus selalu bergerak maju, sebagian anak juga perlu bergerak mundur dulu jika belum siap mencapai tujuan yang lebih tinggi; (3) siswa juga harus mengetahui dengan jelas mengapa materi penting dipelajari, kaitan suatu tujuan pembelajaran satu dengan yang lain, lintas jenjang ataupun lintas disiplin ilmu; (4) Asesmen otentik yang berkelanjutan bukan sekedar pemberian nilai, bukan sekedar untuk menjustifikasi rapor, tidak digunakan untuk mengelompokkan siswa yang menang atau kalah berdasarkan nilai, tidak digunakan untuk mengancam/memberikan penghargaan melalui nilai, namun dengan pemberian umpan balik dan refleksi untuk mendorong guru dan siswa untuk terus meningkatkan proses belajar-mengajar; (5) lingkungan yang aman dan nyaman dari segala bentuk kekerasan, seperti penumbuhan disiplin positif. Guru dapat berempati dan membangun hubungan hangat dengan siswa sehingga siswa berani salah dan berani mencoba (resiko yang penting dalam belajar).
Pembelajaran berdiferensiasiku tertuang dalam RPP berikut ini :
https://drive.google.com/file/d/1pLJVCW6Asqt6jXeQsCLQJlzSIKAdHgQL/view?usp=share_link
Hasil produk peserta didik tertuang dalam link berikut Ini :
https://drive.google.com/drive/folders/1fjy_uwJnEYGdWullnMhQg9X034ECi_nn?usp=share_link
Apa yang kita lakukan sebagai pendidik tentunya berpihak pada murid dalam rangka menuntun dan mebuat garis-garis mereka lebih terang. Dengan kebijaksanaan yang kita miliki insyaallah apa yang kita cita-citakan akan terkabul.